A. Sejarah NH
Nur Harias didirikan pada tanggal 7 Mei 1972 di Surabaya, yang didirikan oleh Drs. H. M. Atho’illah Iskandar.
Nama Nur Harias mempunyai arti yaitu, NUR = cahaya dan HARIAS = padi
unggul, yang memakai prinsip ilmu padi yakni semakin berisi makin
merunduk. Tujuan awal didirikannya Nur Harias adalah pengebangan Islam
lewat pencak silat (syiar).
Ikatan
Pencak Silat Nur Harias di Universitas Negeri Malang dibawa oleh
seorang dosen POK Universitas Negeri Malang Drs. Eko Hariyanto, M.Pd
pada tahun 1983 dan resmi masuk lembaga Perwakilan Bela Diri (LPBD)
Universitas Negeri Malang pada tahun 1989.
B. Kenurhariasan
Nur Harias bersifat kekeluargaan, persaudaraan, dan kemasyarakatan yang gotong royong.
Tujuan Nur Harias adalah:
1. Membentuk warga Nur Harias menjadi warga negara Indonesia yang taqwa, sanggup membela diri, mempertahankan eksistensinya, masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.
2. Memberi
tuntunan, haluan, dan pedoman hidup kepada warga Nur Harias melalui
pencak silat, menuntun peri kehidupan gotong-royong, berbudi daya
religius dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
3. Berpartisipasi dalam usaha-usaha Ikatan Pencak Silat Indonesia yang sesuai dan sejalan dengan asas dan tujuannya.
4. Membentuk pesilat yang tangguh dan berprestasi.
Falsafah Dasar:
a. Taqwa kepada Allah
b. Lurus, Laras, Leres (jujur/benar, bijak dan betul)
c. Ilmu padi (makin berisi makin merunduk)
d. Nang, Neng, Ning, Nung, Nong
e. Welas asih (peri kemanusian)
f. Ngapuranta (suka memaafkan, tidak mendendam)
g. Lilo-legowo (ikhlas, berserah diri, tawakal)
Keterangan:
Nang = Lanang, jantan, wenang, tanggung jawab, kompeten
Neng = Hening, Dian
Ning = Hening, bening, jernih
Nung = Renung, renungan yang berisi/terarah, berkelanjutan
Nong = Hasil yang bulat, bergema ke seluruh penjuru
Prinsip dasar sebagai Aliran Pencak Silat
a. Silaturahmi/persaudaraan
b. Menghindari permusuhan
c. Pantang surut
d. Menguasai lawan
e. Permainan posisi, pemindahan titik berat badan
f. Getap, permainan kecepatan
g. Ekonomis (memanfaatkan tenaga lawan, membuang tenaga lawan, tidak menerima/melawan/mengadu kekuatan)
Syarat-syarat pesilat:
a. Tenang
b. Waspada (tata,titi, tutu)
c. Tatag (tak gentar, mantap)
d. Mapan (posisi yang baik)
e. Laras (bijak, melihat salatan/arah, pandai menyesuaikan)
f. Tatas, Titis, Tutus, Tetes, Tetes
g. Ilmu padi (sopan, santun, selalu merendah)
Keterangan:
Tata - teratur, tertib, disiplin
Titi - teliti, seksama, hati-hati
Tutu - tetap, tekun, terus menerus, tak putus asa
Tatas - tangkas, tegas, mumpuni
Titis - tepat, mengenai sasaran
Tutus - tulus, yakin , dapat dipercaya
Tetes - berhasil, menghasilkan
Tetes - menetas, mengamalkan, menyebarluaskan
Panca Prasetya
1. Mengabdi kepada Allah SWT
2. Patuh pada pimpinan dan menjunjung tinggi nama perguruan
3. Berbakti kepada Ibu, Bapak, Guru, Masyarakat, bangsa, dan negara
4. Menjalankan yang baik, menjauhi yang buruk
5. bergotong royong dalam suka dan duka
Nur
Harias memiliki lambang yang pada hakekatnya merupakan proyeksi dari
bentuk, corak, isi, dan tujuan pendidikan pencak silatnya, yaitu:
1. Kubah bunga teratai merah bersegi lima = Sasana Pendidikan
Merah = Ketahanan fisik, semangat, cinta, tanah air, bangsa, dan negara
2. Latar belakang/dasar. Hitam = kekal abadi, tahan uji, menimbulkan yang haq
3. Enam batang dan daun padi berwarna hijau, berbuah 21 butir berwarna kuning = ilmu padi makin berisi makin merunduk
Enam batang daun = enam dasar kepercayaan, Rukun Iman:
· Iman kepada Allah SWT
· Iman kepada Malaikat
· Iman kepada kitab- kitab Allah
· Iman kepada rasul-rasul Allah
· Iman kepada hari kiamat
· Iman kepada qadlo’ dan qadar
Hijau = lurus, benar, baik
21 butir padi = suka menolong, membela yang lemah, membela yang teraniaya
21 = 3 x 7 (pitu, 21 = 3 x 7) = pitutur, pituduh, pitulung
Pitutur = nasehat lisan
Pitulung = petunjuk, pengarahan, peragaan
Padi = Hajat hidup, kebutuhan pokok masyarakat
4. Cabang putih - senjata persilatan murni
- Bagian yang bulat = lambang kebulatan tekad
- Bagian yang bengkok = untuk pertahanan, menguasai dan berarti laras, bijaksana
- Bagian yang lurus = jalan yang lurus (sirathal mustaqim) menuju kesempurnaan di jalan Allah
- Putih = sempurna
5. Bintang lima
di ujung berwarna putih adalah lambang Nur Illahi yang bersinar
keseluruh penjuru sebagai tujuan akhir, tempat berlindung dan kembali
semua ciptaan-Nya
Tingkatan pendidikan:
I. Kawi (sabuk hitam dasar) =kijang
II. Bharata (sabuk merah) = jasmaniah, semangat = kuda
III. Nimpuno (sabuk biru) = lurus, benar, baik = banteng
IV. Manggala-panji (sabuk hijau) = welas asih, manusiawi = singa
V. Seno – pendekar muda ( sabuk kunyit) = ngapuranta, memaafkan = gajah
VI. Sasmito – pendekar madya ( sabuk gading ) = lili legowo = naga = pendekar Ki anom
VII. Waskito – pendekar utama ( sabuk putih ) = sampurno = garuda = Ki
VIII. Sabuk Intan – pendekar agung ( sabuk putih satin ) = Ki Agung
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar